ZTE Blade S7 menggunakan desain unibody yang dilapisi dengan plastik kokoh yang lapisan pinggirnya menggunakan bahan yang lebih kuat. Seluruh bodinya menggunakan motif glossy sehingga terkesan seperti terbuat dari kaca. Layarnya memiliki ukuran lima inci dengan resolusi Full HD. Layar berjenis TFT ini sayangnya belum dilengkapi dengan lapisan pelindung anti gores seperti Gorilla Glass atau lainnya. Layarnya itu sudah mendukung sampai sepuluh titik sentuhan dan ZTE Blade S7 sendiri meyediakan sampai enam belas jenis sensor. Jajaran sensor ini termasuk gyroscope yang biasa menjadi salah satu syarat untuk menjalankan aplikasi berbasis virtual reality.
Spesifikasi | ZTE Blade S7 |
---|---|
Chip prosesor | Qualcomm Snapdragon 615 (dual quad core, 1,5 GHz dan 1 GHz) |
RAM | 3 GB |
Chip grafis | Adreno 405 |
Selot SIM | Dual nano-SIM |
Kapasitas memori internal | 32 GB |
Dukungan koneksi | Bluetooth 4.0 A2DP, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, Hotspot, GPS, A-GPS, jack audio 3,5 mm, micro-USB |
Kamera | Belakang: 13 MP, LED flash, video 1080p; Depan: 13 MP, video 1080p |
Layar | 5สบ LTPS TFT Full HD 1.920 x 1080 pixel @ 480 ppi |
Kapasitas baterai | Non-removable Li-ion 2.500 mAh |
Dimensi/bobot | 14,2 x 6,7 x 0,72 cm/131 gr |
Jaringan seluler | GSM/HSPA/LTE |
Sistem operasi | Android 5.1.1 Lollipop (MiFavor UI) |
Situs web | www.myzte.co.id |
Garansi | 1 tahun |
Harga | Rp3.499.000 |
Berbasis sistem operasi Android 5.1.1 Lollipop, ZTE menggunakan launcher dengan nama MiFavor. Tampilan ini tidak menyertakan app drawer sehingga aplikasi yang terpasang akan langsung memenuhi home screen yang secara default disediakan empat halaman. Launcher ini terbilang ringan dan responsif saat mengakses menu maupun aplikasi yang terpasang, serta tidak memiliki banyak bloatware.
Fitur keamanan juga menjadi salah satu keunggulan dari ZTE Blade S7. Oleh karenanya disematkan fitur otentikasi berupa pemindai sidik jari serta sensor retina. Untuk memindai sidik jari dilakukan melalui tombol Home setelah sebelumnya diaktifkan terlebih dahulu. Begitu pula dengan sensor retina yang akan memindai mata penggunanya. Khusus untuk sensor sidik jari telah dilengkapi dengan fitur One Press Launch yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan lima aplikasi tertentu menggunakan lima jari berbeda.
Kecepatan respon keduanya ternyata berbeda. Sensor sidik jari mampu bekerja cepat dalam hitungan sepersekian detik. Untuk membuka kunci layar, Anda tidak bisa langsung menggunakan sidik jari, tetapi hari membangunkan layar terlebih dahulu. Sedangkan fitur sensor retina dengan nama Sky Eye ini lebih lambat dalam mengenali mata serta membutuhkan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibanding sidik jari.
ZTE Blade S7 memiliki resolusi yang sama besar pada kamera utama dan depan, yaitu sebesar tiga belas megapixel. Begitu pula dengan fitur autofocus dan lampu kilat. Untuk fitur autofocus, keduanya bekerja cukup cepat dan mampu mendapatkan gambar dengan tajam secara otomatis. Selain itu, aplikasi kamera ZTE memiliki fitur serta pengaturan yang lengkap. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi kemampuannya dengan lebih luas.
Bagaimana kinerjanya? ZTE Blade S7 dipersenjatai dengan chip Snapdragon 615 yang memang biasa digunakan pada smartphone kelas menengah. Ditandem dengan RAM 3 GB serta adanya grafis Adreno 405 yang terintegrasi, kemampuannya cukup mumpuni untuk menjalankan aplikasi yang ada di Play Store. Hasil benchmark-nya juga terbilang bagus dan setara dengan kompetitor yang sebanding.
Pengujian | ZTE Blade Z7 |
---|---|
Antutu Benchmark 6.1.4 | 37614 |
PCMark – Work Performance | 3380 |
3Dmark - Ice Storm | 9576 |
3Dmark - Ice Storm Extreme | 5549 |
3Dmark - Ice Storm Unlimited | 8227 |
GeekBench 3 - Single Core | 710 |
GeekBench 3 - Multi Core | 3007 |
PLUS: Desain premium, resolusi tiga belas megapixel pada kedua kamera, dilengkapi fitur sensor sidik jari dan pemindai mata, MiFavor yang ringan dan minim bloatware.
MINUS: Tanpa NFC, tidak dukung USB-OTG, selot SIM 2 bergantian dengan micro-SD.